Jangan Sampai Ketinggalan! Ikuti Perdagangan Yang Tidak Akan Rugi Ini



Ana memperkirakan bahwa akan ada yang tertarik dengan artikel ini karena itu Ana membuat judul semenarik mungkin. Meski lebih kalah menarik dari sumbernya, Ana senang berkesempatan membagikan aspirasi sebagai sumber inspirasi bagi saudara saudari sekalian. Hanya basa basi.

Dewasa ini manusia di hadapkan dengan berbagai masalah kehidupan, rasanya capek menghadapi masalah ini dan itu tiap harinya. Kita di hadapkan dan di lalaikan oleh kehidupan dunia. Meski tidak semuanya namun hal ini dapat sangat mudah di jumpai dalam keseharian kita. misalnya pernah tidak saudara sementara kuliah dan azan dzuhur berkumandang? Sangat sedikit yang tergerak untuk minta izin untuk sholat bahkan mungkin tidak satupun.


Bukan hanya di bangku perkuliahan, di dunia luar bahkan hampir di semua bidang kehidupan kita akan menemui aktivitas yang mana kebanyakan orang terfokus sampai-sampai melupakan tujuan penciptaannya. Allah Swt berfirman dalam surah Az-Zariyat ayat ke-56 “Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”

Kita semua setuju 100% bahwa jalan lurus hanyalah jalan Allah sesuai dengan risalah petunjuk yang di bawa oleh Rasulullah Saw. maka tidak di ragukan lagi bahwa keberadaan kita di dunia ini hanyalah untuk tujuan supaya kita menjadikan aktivitas dalam hidup ini sebagai ibadah saja.

Inilah yang di maksud dengan “perdagangan yang tidak akan rugi.”  Allah berfirman dalam surah Fatir ayat ke-29 “sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak rugi.”

Lebih lanjut Allah berfirman dalam surah Saba’ ayat ke-3 “...tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sekalipun seberat zarrah baik yang dilangit maupun yang di bumi yang lebih kecil dari itu atau yang lebih besar, semuanya tertulis dalam kitab yang jelas.” Zarrah adalah jenis yang terkeicl dalam semut. Biasnaya orang arab menyebutkan sesuatu yang paling kecil dengan Zarrah.

Kemudian dalam ayat ke-4 “agar dia (Allah) memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan . mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia.”

Apa yang coba kami sampaikan adalah bahwa Hanya Allah yang maha melihat dan maha mengetahui. Kebaikan apaun yang kita lakukan bahkan sekecil apapun itu tidaklah sia-sia. Kenapa demikian? Jawabannya karena kebaikan yang didasarkan pada ibadah di saksikan oleh yang maha melihat dan ketahuilah bahwa semua perbuatan ibadah di perhitungkan tidak terlewat sedikitpun karena di nilai oleh Yang Maha Teliti.

Pertanyaannya sekarang apa yang harus kita lakukan?
Wahai saudaraku Allah yang maha pengasih menyediakan solusinya. Silahkan cek dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 148, “...maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Kebaikan pasti anda setuju bahwa kebaikan yang dilakukan adalah ibadah, kita di perintahkan untuk melakukan kebaikan, bahkan kita dianjurkan berloma-lomba. Karena kita pasti akan merasakan mati, maka mari berjuang, berjihad, berbuat baik mulai dari sekarang.

Jadi kebaikan disini dapat di artikan sebagai ibadah. Lalu yang perlu diketahui sekarang adalah bagaimana supaya ibadah yang kita lakukan menjadi tidak rugi, alias ibadah kita diterima di sisi-Nya. Saudaraku hanya ada dua syarat yang harus terpenuhi :

Syarat ke-1 Ikhlas semata karena Allah

وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama”. [QS. Al Bayyinah : 5]

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلِ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ
“Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal perbuatan kecuali yang murni dan hanya mengharap ridho Allah”. [HR. Abu Dawud dan Nasa’i]

Syarat ke-2 Al-Ittiba’

Al-Ittiba’ artinya ibadah yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan dan petunjuk yang disampaikan oleh Rasulullah Saw.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu”. [QS. Al-Ahzaab: 21]

Sekarang anda sudah tahu apa yang harus dilakukan yaitu berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, kemudian sudah tahu cara supaya amalan kebaikan di terima oleh Allah. Silahkan berjuang, beramal, menebarkan kebaikan mulai dari sekarang. Terimah kasih
Sumber : Al-Qur’an ; abufawaz.wordpress.com;
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...