Hidup mulia dengan bahasa Arab



Hidup mulia dengan bahasa Arab
Sumber: buletin al fikrah, STIBA Makassar

Tak ada yang menyangkal, bahasa Arab merupakan bahasa yang peminatnya  cukup besar dibarat. Di amerika misalnya, hamper tidak ada perguruan tinggi pun yang tidak menjadikan bahasa Arab sebagai salah satu matakuliah. Termasuk perguruan tinggi katolik atau Kristen, tentu saja dengan berbagai maksud dan tujuan mereka dalam mempelajarinya.
Sebagai contoh, Harvard university, sebuah universitas swasta palingterpAndang didunia yang didirikan oleh etinggi dan pemuka protestan. Demikian pula Georgetown university, sebuah universitas swasta katolik, keduanya memiliki pusat studi Arab yang kurang lebih merupakan centre for contemporary Arab studies.
Bahasa kaya kosakata
Pembaca yang budiman! Anda tidak akan menemukan satu bahasa pun didunia ini yang memiliki kosakata sekaya bahasa Arab. Diantara hal yang membuktikan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang sangat luas yaitu bahasa Arab memiliki lebih dari dua belas juta tiga ratus lima ribu empat ratus dua belas (12.305.412) bentuk kalimat.
Bahasa ini juga memiliki kurag lebih enam juta enam ratus Sembilan puluh Sembilan ribu empat ratus (6.699.400) buah kata. Adapun bahasa inggris hanya memiliki kurang lebih seratus ribu buah kata, bahasa perancis memiliki kurang lebih 25.000 buah kata.
Al- iman asy-syafii menyatakan, “bahasa Arab adalah bahasa yang paling luas dan paling kaya kosa kata”.
Bukti lain yang menuunjukkan beeapa kaya dan luasnya bahasa Arab yaitu ditemukannya puluhan bahkan ratusan nama dalam bahasa Arab untuk satu benda atau seekor binatang.
Ibnu Faris ar-Razi berkata, “diantara hal yang tidak mungkin dinukil seluruhnya adalah sinonim dari kata pedang, singa, tombak, dan kata yang sepadang. Telah diketahui bahwa bahasa ajam atau non-Arab tidak mengenal kata singa kecuali hanya satu saja. Bahkan telah menyampaikan kepadaku Ahmad bin Muhammad bin Bundar bahwa dia mendengar Abu Abdillah bin Khalawaih berkata “aku telah mengumpulkan 500 nama untuk singa dan 200 nama untuk ular”.
Al-fairuz Abadi pengarang al-Qamus al-Muhith menulis sebuah buku yang menyebutkan nama-nama madu. Beliau menyebutkan dalam kitab tersebut lebih dari 80 nama untuk madu, dan menemukan minimal 1.000 nama untuk pedang.
Anda sangata pantas berbangga dengan bahasa khas agama Anda. Adakah keutamaan yang lebih tinggi selain itu?
Al-Qur’an dan bahasa Arab
Diantara poin pentin dalam memahami al—Quran adalah bahasa Arab, yang saying sekali tidak banyak dikenal remaja. Subhanallah, Anda melihat beberapa remaja yang betul-betul getol mempelajari bahasa asing, namun mereka betul-betul berbalik sikap terhadap kaitannya dengan bahasa Arab. Anda lihat misalnya, mereka dengan begitu bangga mengatakan, “saya telah menguasai bahasa inggris!” namun bahasa Arab seolah-olah tidak memiliki nilai bagi mereka.
Mari kita tanuyakan pada diri kita: mengapa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab? tidakkahAllah ‘Azza wa jalla sejak azali telah mengetahui bahwa pada zaman ini bahasa inggris akan menjadi bahsa yang banyak digemari orang? Nyatanya, Allah Subhana wa Ta’ala justru memilih bahasa Arab sebagai bahasa AlQuran.
Bukan suatu kebetulan bahwa Al-Qur’an diturnkan dalam bahasa Arab, tapi justru karena kekayaan dan keseksamaannya. Sulit dibayangkan, kalau suatu wahyu yang diturunkan kepada sang nabi terakhir diturunkan dalam l;ingkungan masyarakat yang bahasanya tidak memadai untuk merekam wahyu yang mencakubperbendaharaan kata tentang iman, hokum, kemasyarakatan, sejarah politik, dll. Kata-ata wahyu seyogyanya seksama tepat, tidak boleh ditukar, baoik dalam kekhasannya maupun dalam keumumannya. Dan bahasa Arab istimewa mengenai kata tepat, seksama, dan terbatasnya atau pastinya oengertian kata-kata tertentu, hingga tidak dapat ditukar atau ditafsirkan lain. Tapi sebaliknya, sebagian kata lagi memiliki rangkaian arti yang luas. Kadang-kadang dalam satu konteks terdapat dua arti, yakni harfiah dan tamtsiliah. Dan inilah yang menjadikan penerjemah mengalami kesulitan dalam menerjemahkan Al-Qur’an.
Jasa Al-Qur’an untuk bahasa Arab
Salah satu hal yang cukupm menarik adalah bahwa bahasa Arab telah mendapatkan faedah yang amat besar dari Al-Qur’an. Kalaulah bukan karena Al-Qur’an, tentunya bahasa Arab sudah pudar dan tercabik-cabik.
Untuk menjelaskan hal ini marilah kita melihat bahasa-bahasa Eropa. Bahasa-bahasa ini aslinya dari bahasa Latin dan romawi. Namun kemudian wilayah Eropa mulai terpecah-pecah, sehingga mulai muncul dialek-dialek pecahan dari bahasa Latin yang amat beragam. Kemudian Eropa pun mulai betul-betul  terbagi-bagi dalam beberapa Negara dimana setiap Negara memiliki bahasa tersendiri yang independen. Tentunya secara alami, bahasa-bahasa ini pun menjadi amat berbeda dari bahasa induknya, yaitu bahasa Latin. Padahal batas antara Negara-negara itu saling bertemu satu sama lain.
Kemudian dibandingkan dengan Negara-negara Arab. Semua penduduk Negara-negara ini berbahasa Arab. Ini adalah berkat jasa Al-Qur’an. Puji syukur ke hadirat Allah swt atas nikmat Islam dan nikmat Al-Qur’an.
Islam dan Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah bahasa Islam. Al-qur’an, hadits dan literature induk islam ditulis dalam bahasa Arab. Ibadah tertentu, seperti shalat dzikir, harus dengan bahasa Arab. Ulama-ulama Islam, klasik dan kontemporer, umumnya adalah penututr Arab asli. Hamper tidak mungkin ber-islam tanpa bahasa Arab.
Dalam kaitannya dengan alquran , Allah swt berfirman yang artinya “sesungguhnya kami menurunkan Al-Qur’an dengan bahasa Arab.” (QS.Yusuf:2).
…“padahal bahasa orag yang mereka tuduhkan bahwa Muhammad belajar kepadanya bahasa ajam, sedang Al-Quran adalah dalam bahasa Arab yang terang” (QS. ASY Syu’araa:103).
Kedua ayat diatas mengandung pengertian dan penegasan bahwa al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab. Sehingga imam Asy-Syafi’I –rahimahullah- berkata, “kandungan al-Qur’an tidak akan mungkin diketahui oleh orang ayng yang tidak memahami kekayaan dan keluasan makna yang terdapat dalam bahasa Arab”.
Umar bin Khattab radiyallahu anhu berkata, “hendaklah kalian tamak atau keranjingan mempelajari bahasa Arab karena bahasa Arab itu merupakan bagian dari agama kalian”.
Mungkin sebelumnya, anda tidak pernah membayangkan jika belajar bahasa Arab itu hukumnya wajib. Anda heran dan bertanya, bagaimana bias? Syaikhul Islam ibnu Taimiyah telah menjawab keheranan Anda, beliau mengatakan bahwa suatu amalan yang tidak kaan sempurna kecuali harus dengan mengerjakan amalan tertentu, maka amalan tertentu itu  hukumnya menjadi wajib pula, shalat tidak sah tanpa wudhu, maka wudhu menjadi wajib pula.
Jika kewajiban memahami al-Quran tidak mungkin sempurna tanpa pemahaman bahasa Arab yang baik, maka memahami bahasa Arab pun menjadi wajib.
Bahasa Arab dan Keinternasionalan
Bahasa Arab sampai saat ini masih merupakan bahasa yang tetap bertahan keinternasionalannya, sejajar dengan kedua bahasa  modern, bahasa inggris dan perancis.
Yang jelas, angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, danseterusnya merupakan kontribusi Arab yang besar sekali sumbangannya terhadap usaha mempermudah hitungan dan penulisan angka romawi yang kurang realistis, itulah sebabnya, didalam sebuah kamus bahasa inggris angka- angka tersebut dinakamakan “Arabic numerals”. Ini membuktikan keinternasionalan bahasa Arab yang tidak bias disangkal sama sekali.
Nah, dimanakah posisi anda saat ini dari dua golongan manusia dalam menyikapi bahasa Arab: minder belajar bahasa Arab atau minder tidak paham bahasa Arab???! Semoga anda termasuk golongan kedua, karena solusinya begitu mudah; belajar. Namun jia sebenarnya anda termasuk golongan pertama, maka ucapkanlah istirja’ (innalillahi wa inna ilaihi raji’un), karena ini musibah.
Qallahu ‘Alam bish shawab.

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...