Petunjuk nabi saw dalam cara duduk saat makan
Sumber:
Abdul Ghani Abdul Khalik, dkk.
Tidak
menutup kemungkinan banyak diantara kita yang bertanya-tanya bagaimana cara
duduk saat makan yang sesuai dengan
petunjuk Rasulullah saw. Pertanyaan demikian yang terbersit dalam hati
seseorang, patut disyukuri karena hal itu merupakan salah satu motivasi untuk
mengikuti sunnah Rasulullah saw, sebagai rahmat bagi sekalian alam. Ok let’s to
the point.
Diriwayatkan
dengan shahih bahwa Rasulullah saw bersabda:
“aku tidak akan makan sambil bersandar.”
Beliau juga
pernah bersabda:
“sesungguhnya
aku duduk sebagaimaan layaknya seorang hamba duduk. Aku juga makan sebagaimana
seorang hamba makan”
Diriwayatkan
oleh Ibnu Majah dalam sunannya
“rasulullah
saw pernah melarang seseorang makan sambil menelungkup”.
Arti
bersandar dalam hadits tersebut ditafsirkan oleh sebagian ulama dengan bersila.
Ada juga menafsirkan, bersandar pada sesuatu. Ada juga yang menafsirkan bahwa
artinya bersandar kesamping. Salah satu dari tiga pengertian itu, bersandar
kesamping itulah yang berbahaya saatmakan, karena bias menghalangi proses
masuknya makanan secara alami dalam kondisi wajar sehingga akansulit mencapai
lambung bahkan bias berakibat menekan lambung sehingga lambung tidak siap
menerima makanan. Demikian juga karena posisi tubuh miring dan tidak tegak,
makanan tidak akan mudah mencapai lambung.
Ada duaa
penafsiran lainnya, termasuk cara duduk orang-orang yang smbong, berkebalikan
dengan duduknya seorang hamba. Oleh sebab itu Rasulullah saw bersabda, “aku
akan makan sebagaimana seorang hamba makan.” Beliau makan samnil duduk iq’a.
diriwayatkan juga bahwa beliau juga pernah duudk dengan tawarruk, diatas kedua
lututnya, saat beliau makan, telapak kaki kirinya diletakkan dipunggung telapak
kaki kanannya. Beliau melakukan itu karena ketawaddhuan beliau kepada rabbnya
Azza Wa Jalla, demi menjaga adab dihadapan-Nya, cara duduk beliau itu adalah
cara duduk yang paling bermanfaat dan yang terbaik saat makan. Karena seluruh
organ tubuh berada pada posisinya yang alami sebagaimana diciptakan oleh Allah
swt, selain kandungan cara duduk ini terhadap
adab-adab yang mulia. Makanan akan terkomsumsi dalam kondisi yang
terbaik saat seandainya seseorang menyantapnya dalam posisi yang sesuai
tuntunan Rasulluah saw. Itu hanya bias
terjadi jika seseorang duduk dengan tegak lurus. Cara duduk terburuk saat makan
adalah dengan bersandar kearah samping. Organ metabolism akan menyempit dalam
kondisi demikian, sementara lambung berada pada posisinya yang tidak alami , karena
posisinya justru tertekan kelantai, sementara dibelakangnya punggung dengan
dibatasi beberapa organ tubuh metabolism dan organ pernafasan.
Kalau yang
dimaksudkan dengan bersandar disini adalah bersandar diatas bantal atau kasur
yang berada dibawah pinggul saat orang-orang duduk, maka artinya adalah bahwa
Rasulullah saw saat makan tidak sambil
menduduki bantal dan sejenisnya seperti yang dilakukan oleh orang-orang sombong
dan mereka gemar makan. Akan tetapi yang beliau lakukan aadalah makan dengan
duduk seperti yang dilakukan oleh seorang hamba.
0 comments:
Post a Comment