Wahai saudaraku, dari Abu Dzarr Radiyallahu anhu berkata, “Doa itu
mencukupi kebaikan, seperti garam dalam masakan.”
Rasa yakin bahwa doa itu akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala mampu
mengatasi ketakutan-ketakutan dan menyibak
gelapnya bencana. Doa itu laksana bahtera nabi Nuh Alaihissalam, siapa
yang menaikinya ia akan selamat, dan siapa yang menolaknya ia akan tenggelam.
Doa yang dipanjatkan seorang muslim kepada
Rabb-nya adalah tindakan hamba-hamba
Allah yang yakin akan kekuasaan Yang Maha Agung, sehingga tanpa paksaan dengan
tulus dan ridha memohon kebaikan atas ketentuan takdir Allah.
Berdoa tetapi belum dikabulkan adalah sesuatu yang
tidak jarang dialami seorang hamba. ‘kenapa kita bedoa tetapi tidak dikabulkan?
Itulah yang pernah ditanyakan kepada Ibrahim bin Adham, Beliau menjawab:
·
Karena kalian sudah mengenal Allah tetapi tidak
mau taat kepada-Nya.
·
Karena kalian telah mengenal Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam, tetapi
kalian tidak mengikuti sunnah.
·
Karena kalian telah mengenali Al-Qur’an, tetapi
kalian tidak mau mempelajarinya.
·
Karena kalian telah memakan nikmat-nikmat Allah, tetapi kalian
tidak mau mesyukuri atas nikmat-nkmat tersebut.
·
Karena kalian telah mengenal surga, tetapi
kalian tidak mau mencarinya.
·
Karena kalian telah mengenal neraka, tetapi
kalian tidak mau lari menghindarinya.
·
Karena kalian telah mengenal syetan, tetapi tidak mau memeranginya bahkan kalian sepakat
dengannya.
·
Karena kalian telah mengenali kematian, tetapi
kalian tidak menyiapkan bekal untuknya.
·
Karena kalian telah sering menguburkan
orang-orang mati, tetapi kalian tidak mau mengambil pelajaran darinya.
·
Karena kalian tidak mau melihat aib-aib sendiri,
malah sibuk mengurus aib-aib orang lain.
0 comments:
Post a Comment