petunjuk nabi saw. dalam berpakaian

Cara nabi saw berpakaian
Sumber: Abdul Ghani Abdul Khalik, dkk.


Tidak menutup kemungkinan banyak diantara kita yang bertanya-tanya bagaimana cara berpakaian  yang sesuai dengan petunjuk Rasulullah saw. Pertanyaan demikian yang terbersit dalam hati seseorang, patut disyukuri karena hal itu merupakan salah satu motivasi untuk mengikuti sunnah Rasulullah saw, sebagai rahmat bagi sekalian alam. Ok let’s to the point.

Beliau dikenal sebagai yang terbaik dalam cara berpakaian, yang paling bermanfaat cara berpakaiannya, paling simple, dan paling mudah untuk melepas dan mengenakan pakaiannya.
Yang sering beliau kenakan adlaah kain sarung dan kain sorban. Karena itu yang paling simple dikenakan di badan dibandingkan yang lainnya. Beliau juga suka mengenakan gamis, bahkan itu adalah pakaian yang palingdisukai oleh beliau.

Cara berpakaian belaiu diantaranya adalah mengenakan pakaian yang paling bermanfaat untuk tubuh. Tidak pernah membuat lengan baju yang terlalu panjang dan lebar. Lengan baju beliau sampai dipergelangan tangan saja, tidak lebih, sehingga tidak sulit dikenakan, menghalangi seseorang untuk bergerak dengan lincah dan cekatan atau untuk memukul. Namun beliau juga tidak mengenakan pakaian yang berlengan lebih pendek, sehingga harus menahan dingin dan panas.

Ujung kain dan gamis Rasulullah saw adalah bagian pertengahan betis, tidak melewati mata kaki sehingga mengganggu saat berjalan atau memperlambat jalan seseorang seolah-olah kakinya terbelenggu. Beliau juga tidak mengenakan pakaian yang lebih pendek sehingga harus menahan panas dan dingin.

Sorban beliau juga tidak terlalu besar sehingga tidak mengganggu kepala, memberatkan, melemahkan bahkan menyebabkan kepala mudah lelah dan mudah terkena penyakit, seperti yang kita saksikan pada banyak teman-teman kita sekarang ini. Namun ukurannya juga t dak terlalu kecil sekali sehingga tidak cukup untuk melindungi kepala dari panas dan dingin. Ukurannya sedang-sedang saja. Beliau sering memasukkan ujung sorban kebalik bajunya bagian belakang. Itu juga memiliki banyak faedah dan lebih mantap posisinya, terutama sekali saat mengendarai kuda dan unta, saat berlari kesana kemari. Banyak orang yang membuat semacam iqal sebagai ganti dari memasukkan sorban ke belakang leher. Sunggih amat jauh perbedaannya, selain caranya, keindahnnya juga berbeda.

Kalau kita mencermati cara beliau berpakaian, kita akan mendapatkannya sebagai cara berpakaian yang paling efisien, dan paling efektif dalam menjaga stamina dan kesehatan tubuh, jauh dari unsure menyusahkan dan melemahkan tubuh.
Belaiu juga mengenakan khuff saat bepergian, seterusnya atau hamper selama bepergian, karena kakinya membutuhkan preventif terhadap hawa dingin dan panas, bahkan juga terkadang disaat beliau tidak bepergian.

Warna pakaian yang paling beliau sukai adalah putih atau abu-abu, yakni seperti warna mesiu. Beliau tidak terbiasa mengenakan pakaian warna merah, hitam, warna oplosan atau metalik. Adapun hullah merah yang dikenakan oleh beliau adalah adalah sejenis kain panjang dari yaman yang mengandung warna merah, hitam dan putih, seperti juga hullah hijau. Beliau terkadang mengenakan hullah merah atau hullah hijau


Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...