Doa luar biasa dimalam istimewa



Image result for doa malam lailatul qadar
“ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku”
Lailatul qadar, salah satu karunia sekaligus rahasia Ilahi yang sangat agung bagi umat Muhammad saw. Kapan peristiwa malam itu akan turun, tak seorangpun yang tahu. Hikmahnya, manusia akan mencari dengan beramal dimalam-malam terakhir dan tidak sekedar menunggu. Kalau saja malam yang lebih baik dari seribu bulan ini sudah pasti tanggalnya, boleh jadi manusia hanya akan beramal di satu malam saja dan melalaikan malam-malam lainnya. Kemudian ia merasa telah memiliki tabungan kebaikan seribu bulan dan ia pun merasa aman. Paling tidak untuk satu tahun kedepan.
Kerahasiaan itu membuat malam-malam terakhir Ramadhan menjadi malam perburuan bagi para nelayan pahala dengan mengarungi lautan samudera ibadah. Semua jenis kail taqarrub yang bisa digunakan untuk menjaring pahala mereka gunakan; shalat; membaca Qur’an, dzikir, sedekah, doa, dan sebagainya. Karena mereka tidak tahu, kail atau jaring mana yang akan beroleh tangkapan, sebab itu, pertanyaan ibunda Aisyak kepada suaminya yang akhirnya dijawab dengan doa diatas, adalah peratanyaan yang cerdas.
Artinya “ dari Aisyah ra. “aku berkata kepada Rasulullah saw., jika aku tahu kapan malam lailatul qadar, apa yang akan  aku ucapkan pada malam itu? Beliau menjawab, “ucapkanlah “Allahumma innaka ‘afuwun tuhibul ‘afwa fa’fu anni.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah.).
Image result for berdoa
Yang beliau tanyakan adalah amalan yang ringan, ucapan dzikir dan doa apa yang  paling cocok untuk malam itu? Bukan shalat berapa rakaat yang sebaiknya dilakukan, sedekah berapa banyak atau berapa juz yang sebaiknya dikhatamkan? Dan ternyata jawaban dari manusia yang paling mulia itu pun seringan dengan yang ditanyakan. Sebuah doa yang panjangnya tidak lebh dari tujuh kata dengan intinya permohonan tunggal “Ya Allah sesungguhnya engkau maha pemaaf dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku.”
Sebuah doa yang pendek, tapi jangan salah doa yang pendek ini ibarat belati dalam pertarungan jarak dekat. Sangat efektif dan efisien sebagai alat untuk mendapatkan karunia pada lailatul Qadar yang mulia. Doa yang disunahkan ntuk banyak dibaca pada malam lailatul Qadar hanya berisi satu permintaan yaitu al-afwu, apakah al-afwu? Seagung apakah al afwu sehingga menjadi satu-satunya angreha yang diminta dalam doa yang beliau saw. Ajarkan kepada Aisyah?
Jawabannya karena al afwu atau maaf dan penghapusan kesalahan” adalah sesuatu yang paling dibutuhkan manusia. Lebih dari itu, maaf juga sangat disukai oleh Allah swt.. jadi kita meminta sesuatu yang kita butuhkan dari dzat yang sangat suka memberi maaf. Ibnu Rajab al-Hanbali menjelaskan dalam kitab Lathaiful maarif 1/228, “al Afwu adalah salah satu nama Allah, dimana Allah adalah yang maha mengampuni kesalahan hamba dan menghapus jejak dosa mereka. Allah sangat suka memberi maaf kepada hamba-Nya dan suka jika para hamba-Nya memberi maaf satu sama lain. Memberi maaf lebih Alla suka daripada memberi hukum.” Beliau lalu menukil ucapan Yahya bin Muadz, “kalau saja memberi maaf itu bukan sesuatu yang dicintai Allah swt., tentulah orang yang paling mulia tidak diuji dengan kesalahan.” Dan beliau menukil sebuah hadits yang menurut eliau marfu’ dari ibnu Abbas, sesungguhnya pada malam Lailatul Qadar Allah memandang orang-orang mukmin dari umat Muhammad lalu memberi maaf kepada mereka kecuali empat orang, pecandu khamar, anak durhaka, ahli bid’ah, dan pemutus silaturrahim.” Namun begitu tidak boleh  lantas dipahami bahwa” kalau begitu Allah sebenarnya suka jka hambanya berbuat dosa.” Ibnu Qayyim didalam Raudhatul Muhibbin mengatakan yang rtinya, “Allah suka memaafkan mesk benci dengan dosa para hamba-Nya. Allah cinta pada orang-orang yang bertaubat meski  membenci kemaksiatan mereka.”
Adapun mengenai pejelasan doa ini secara lafzhiyahnya, syaikh Athiyah Muhammad Salim dalam Syarh Bulughul Maram III/2, dengan gamblang menjelaskan bahwa doa ini diberikan nabi saw. Kepada Aisyah, salah satu istri yang sangat beliau cintai, artinya andai saja ada lafadz yang lebih baik dari ini, pasti beliau akan memberikannya.
Diawali dengan Allahumma, kata ini sebenarnya diawali dengan ya (spt. Ya rabbi) sebagai harfu nida’ atau kata panggil, api keberadaan mim mengijinkan hilangnya ya, menjadi Allahumma”. Sesungguhnya engkau maha pemberi maaf” adalah penyebutan siFat Allah yang mulia. Dengan ini berarti sudah mengawali doa dengan pujian. Dan pujian ini menjadi wasilah, perantara yang bisa mengantarkan doa agar bisa segera terkabul. Sedangkan fa’fu anni” (maafkanlah aku), makna al afwu adalah al izalah atau penghapusan, ia laksana angin yang menghapus jejak khafilah dipadang pasir. Setelah berhembus, jejak-jejak it akan sirna, kembali rata degan pasir. Demikian pula al-afwu, ia akan menghapus bekas catatan dalam shahifah, catatan amal manusia dan tiada lagi catatan kesalahan didalamnya.
Subehanallah sangat luar biasa doa yang diajarkan oleh Nabi saw. Al-Qary dalam kitab Mirqatul mafatih VI/433 Mengatakan,” doa ini termasuk jamiul kalim, yaitu doa yang mencakub untuk semua kebaikan dunia dan akhirat.
Doa ini merupakan doa penting dalam perburuan pahala pada malam lailatulQadar yang tidak boleh dilupakan. Tentunya dengan tidak melupakan amalan kebaikan yang lain, semoga Allah  memberi kita kekuatan agar tetap istiqomah menjalani ibadah disepuluh  akhir ramadhan yang kita jalani sepanjang hidup kita untuk beribadah, mencari fadillah dan mendpaatkan kemuliaan lailatul Qadar.
Sumber: ar-risalah 
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...