Bersenda
gurau yang melampaui batas kewajaran akan menimbulakan gelak tawa secara
berlebihan, dan berakibat mematikan hati, menimbulkan permusuhan, merontokkan
kewibawaan dan kehormatan.
Nabi
saw. Bersabda:
Artinya:”
orang yang berbicara untuk membuat
teman-temandalm satu majlisnya tertawa-tawa akan jatuh lebih jauh dari jauhnya
bintang tsurayya.”
Artinya:”janganlah
berdebat dengan saudaramu dan jangan pula menertawakannya.”
Perlu
Anda ketahui,dalam sebagian kesempatan diperkenankan sedikit bercanda,terutama
terhadap wanita dan anak-anak agar hati
mereka menjadi terhibur.
Yang
demikian itu, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah
Saw.Beliau bersabda:
Artinya:”sungguh
aku juga bercanda,namun aku tidak mengatakan selain kebenaran.”
Ketentuan
tersebut, akan terasa begitu sulit bagi yang selain Nabi Saw. Dalam suatu
riwayat dijelaskan bahwa Nabi Saw.pernah berkejar-kejaran dengan Aisyah r.a
dalam suatu perjalanan, untk menghibur sang istri.
Nabi
Saw. Pernah berkata kepada seorang
perempuan tua bahwa ”perempuan tua tidak akan masuk surga.”Maksud beliau, tidak
ada perempuan tua disurga, karena semua penghuni surga usianya muda lagi
sebaya.
Nabi
Saw. Pernah berkata kepada seorang anak kecil: ”Hai Aba Umair , apa yang dilakukan
Nu’air?” Nu’air adalah seekor anak burung pipit yang
dijadikan teman bermain oleh anak itu.
Beliau
juga pernah berkata kepada Suhaib yang sedang makan kurma: “ Apakah kamu sedang
makan kurma , sedang kamu sedang sakit mata?” Suhaib menjawab: ”Sesungguhnya
aku makan dengan sisi yang lain.” Lalu Rasulullah tersenyum.
Hal-hal
tersebut dan yang semisalnya merupakan contoh-contoh senda- gurau yang
diperkenankan, dengan syarat tidak menjadikannya sebagai kebiasaan, apalagi
sampai melampaui batas kepatutan.
0 comments:
Post a Comment