Di kalangan para pembesar dan penguasa serta orang-orang
yang menjadi penghamba dunia, saling memuji telah menjadi kebiasaan.Demikian
pula dikalangan para pendongeng dan juru bicara, mereka memuji orang-orang yang
hadir dalam majlisnya, terutama terhadap mereka yang kaya raya
Dalam tradisi puji memuji itu terhadap enam akibat negatif,
empat bahaya bagi sipemuji dan dua
terhadap pada orang yang dipuji.Apapun bahaya yang ada pada pemujinya ialah:
Pertama:Berlebih-lebihan dalam memberikan pujian, sehingga
megatakan sesuatu yan tidak ada dan ini berarti ia telah melakuka kebohongan.
Kedua:orang yang memuji terkadag menampakkan rasa senan
secara lahir padahal hatinya tidak, sehingga ia menjadi orang munafik yang
bersikap pura-pura.
Ketiga:mengatakan sesuatu yang tidak ada kenyataannya,
sehingga ia membual dan omong kosong.Misalnya ia katakan, bahwa orang yang
dipuji itu adil, seorang yang wara’dan lain sebagainya, padahal realitasnya
tidak.
Pada suatu ketika ada seorang lelaki dipuji dihadapan
Rasulullah Saw. Oleh seorang lelaki lainya, kemudian Nabi Saw. Bersabda:
Artinya: ”sungguh celaka, kamu telah memotong leher
saudaramu. Jika seorang dari kalian harus memuji saudaranya, maka hendaklah ia
katakan, ‘saya menghargai si Fulan.dan aku tidak menganggap seorangpun suci
disisi Allah .cukuplah Allah yang menilai demikian bila ternyata dia memang
begitu . “
Keempat:pujian itu bisa membuat orang yang dipujinya menjadi
senang, padahal bisa jadi orang itu
adalah orang yang zalim, sehingga dengan membuat hatinya gembira ia akan
semakin berbuat kemaksiatan dan kezaliman. Nabi Saw berabda:
Artinya:”sungguh Allah marah bila ada orang fasik dipuji.”
0 comments:
Post a Comment