Dialah shalat tasbih. Mengapa disebut shalat tasbih? Hal ini dikarenakan dalam shalat ini bacaan didominasi oleh kalimat tasbih tasbih, yang secara keseluruhan dibaca sebanyak 300 kali. Adapun tasbih yang dibaca adalah sebagai berikut:
Shalat sunnah ini pernah loh diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada pamannya, Sayyidina Abbas ibn Abdul Muthalib. Jika shalat tasbih dilakukan oleh seorang muslim, maka akan dapat menghapuskan sepuluh jenis dosa, yaitu: dosa yang awal, dosa yang akhir, dosa yang lama, dosa yang baru, dosa yang disengaja, dosa yang tidak disengaja, dosa yang kecil, dosa yang besar, dosa yang samar, dan dosa yang terang-terangan.
Diusahakan setiap muslim dapat mengerjakan shalat tasbih paling tidak sekali seumur hidup, setahun sekali, sebulan sekali, seminggu sekali atau sehari sekali.
Cara Pelaksanaan Shalat Tasbih
Pelaksanaan shalat tasbih terdiri atas dua cara, jika dilaksanakan siang hari, maka shalat tasbih dikerjakan empat rakaat dengan satu kali salam. Namun bila dilaksanakan malam hari, maka dikerjakan asing-masing dua rakaat dalam sekali salam.
Secara rinci pelaksanaan shalat tasbih adalah sebagai berikut:
a). Cara pertama, dilaksanakan pada malam hari dengan 4 rakaat 2 kali salam.
1). Berdiri menghadap kiblat, kemudian memulai shalat tasbih dengan niat:
2). Selesai membaca surah Al-Fatihah, lalu membaca surah misalnya surah Al-Kafirun, dan disambung dengan membaca tasbih diatas sebanyak 15 kali.
3). Kemudian rukuk dengan membaca tasbih rukuk seperti pada shalat fardu dan membaca kalimat tasbih 10 kali.
4). Setelah membaca tahmid iktidal, lantas membaca pula tasbih sebanyak 10 kali.
5). Sewaktu sujud, sehabis membaca tasbih sujud, kembali membaca tasbih 10 kali.
6). Setelah membaca doa duduk antara dua sujud dibaca pula tasbih 10 kali, kemudian melakukan sujud kedua.
7). Setelah membaca tasbih pada sujud kedua dilanjutkan dengan membaca tasbih di atas sebanyak 10 kali.
8). Bangkit dari sujud kedua menuju rakaat kedua hendaknya melakukan duduk istirahat untuk membaca tasbih 10 kali.
9). Metode pelaksanaan rakaat kedua sama dengan pelaksanaan rakaat pertama pada saat tahiyat dan tasyahud, setelah selesai membaca tahiyat dan tasyahud tapi sebelum salam membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
10). Setelah salam, kembali berdiri untuk melaksanakan rakaat ketiga dan keempat dengan cara yang sama seperti pada rakaat pertama dan kedua.
b). Cara kedua, melaksanakan shalat tasbih pada siang hari dengan 4 rakaat dalam satu kali salam.
1). Berdiri menghadap kiblat, kemudian memulai shalat tasbih dengan niat:
2). Kemudian melakukan seluruh rangkaian shalat tasbih seperti pada acara yang pertama. Hanya perbedaannya, pada cara yan kedua ini tidak memakai tahiyat dan salam untuk dua rakaat yang pertama, tetapi diganti dengan “duduk istirahat”.
Dengan demikian maka terkumpul bacaan tasbih dengan jumlah 75 tasbih * 4 rakaat = 300 tasbih. Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel shalat tasbih berikut:
No.
|
Gerakan Shalat
|
Bacaan Tasbih (*)
|
1.
|
Setelah
membaca suah Al-Fatihah dan surah-surah sebelum rukuk.
|
15
|
2.
|
Sewaktu
rukuk setelah membaca tasbih rukuk.
|
10
|
3.
|
Ketika
iktidal setelah membaca takmid iktidal.
|
10
|
4.
|
Pada
sujud pertama setelah membaca tasbih sujud.
|
10
|
5.
|
Saat
duduk di antara dua sujud setelah
membaca doa
|
10
|
6.
|
Pada
waktu sujud kedua setelah membaca tasbih sujud
|
10
|
7.
|
Pada
waktu duduk istirahat sebelum berdiri atau sesudah tahiyat sebelum salam.
|
10
|
Jumlah
bacaan tasbih dalam satu rakaat
|
75
|
|
Jumlah
bacaan tasbih dalam 4 rakaat
|
300
|
0 comments:
Post a Comment