Membersihkan hati dari ahlak tercela seri rakus terhadap makanan



Image result for Membersihkan hati dari akhlak tercela

Diantara sumber utama ahlak tercela adalah rakus terhadap makanan. Sebab perut besar merupakan sumber syahwat, dan dari sanalah nafsu seks berasal. Kemudian, setelah nafsu syahwat terhadap makanan dan nafsu seks mendominasi, maka dari sana muncul sikap rakus terhadap harta benda, karena kedua nafsu syahwat itu tidak bisa tercapai, kecuali dengan harta benda.  Dari nafsu syahwat terhadap harta benda muncul nafsu syahwat terhadap  keduduukan, karena harta benda akan sulit diperoleh tanpa kedudukan. Ketika harta benda dan kedudukan telah diupayakan dan diperoleh, maka timbullah semua implikasi negatifnya, seperti kesombongan, pamer, dengki, dendam, permusuhan dan lain sebagainya. Dengan demikian, perut merupakan suber dari semua itu.
Itulah sebabnya, maka rasulullah saw. Sangat mengagungkan budaya lapar.  
Beliau saw. bersabda:
ma min amali ahabbu ila llahi ta’ala minal juu’i wal’ateci.
Artinya “tiada amal yang lebih disukai Allah ta’ala daripada lapar dan dahaga’
Nabi saw. Bersabda
“saedul a’mali alju’”
Artinya “lapar adalah raja dari segala amal
Nabi saw. Bersabda: “yang paling utama diantara kamu disisi Allah Ta’ala ialah orang yang tahan berlama-lama dalam keadaan lapar dan berpikir. Dan yang paling dibenci Allah ta’ala di antara kamu ialah orang yang banyak makan, banyak minum dan banyak tidur.”
Nabi saw. Bersabda: “tidak ada tempat yang lebih buruk yang dipenuhi anak cucu adam selain dari pada memenuhi perut dengannya. Beberapa suap makanan kiranya telah cukup baginya untuk dapat menegakkan tulang punggungnya. Bilamana harus lebih dari itu, maka sepertiga rongga perut untuk porsi makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya.”
Nabi saw. Bersabda: “sesungguhnya setan memasuki tubuh manusia mengikuti aliran darah, maka persempitlah jlan masuk bagi setan dengan lapar dan dahaga.”
Nabi saw. Bersabda kepada Aisyah r.a.: seringlah mengetuk pintu surga, niscaya akan dibukakan untukmu. Aisyah bertanya, ‘bagaimana caranya kamim membiasakan mengetuknya?’ nabi saw. Menjawab, ‘dengan lapar dan dahaga.’
Nabi saw. Bersabda: “makan dan minumlah dengan setengah perut saja, karena hal itu merupakan bagian dari sunnah kenabian.”





Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...